Jadi yang baik untuk yang baik

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatu...

Jadi yg baik untuk yg baik
"pria yg baik hanya untuk wanita ya baik dan wanita yg baik hanya untuk pria yg baik pula"
Inilah salah satu janji Allah kepada orang-orang yg senantiasa beriman dan bertakwa kepada-Nya

Ayat di atas menjadi peringatan untuk saya dan saudara sekalian, untuk senantiasa bermuhasabah, berintospeksi diri untuk memperbaiki diri kita. kita tidak perlu ragu akan janji Allah di atas, bahwa kebaikan yg kita lakukan akan di balas lebih oleh Allah SWT.
Ayat di atas lebih mengarah kepada "siapakah yg akan menjadi pasangan hidup kita nanti?"
lakukanlah semua usaha yg diridhoi Allah, kemudian dekatkan diri kita kepada Allah dan biarkan Allah yg akan mendekatkan kita kepada siapa yg dikehendaki-Nya. sesuai dengan janji Allah pada ayat di atas.


sudah baik kah saya, anda, kalian?
kalau iya, tunggulah janji Allah!

tanggal 27

hari ini tanggal 27 kan? semestinya kita harus berbahagia kan?
kita harus merayakannya. ha? harus?
ya, kebiasaan pada tanggal 27 bulan bulan lalu. bersama dengan tawa, lelucon, bahkan amarah.
tapi, hari ini menjadi tanggal 27 yang biasa-biasa saja. bukan, biasa-biasa saja bagimu
tapi bagi saya menjadi hari bahagia. tepatnya berharap bahagia, untuk kita.
setelah perbincangan semalam, detik-detik menuju hari bahagia (bagi saya) ini dan perbincangan tadi pagi, oh ternyata hari ini memang biasa-biasa saja bagimu (kesimpulan saya).

setelah sakit yang melunjak. air mata lagi dan lagi deras, keluhan yang lagi dan lagi tak dihiraukan
akhirnya lagi dan lagi saya kasihan dengan diri saya. selalu menampakkan kebodohan di depan kamu.
tak apa, mungkin ini adalah sebuah tangga untuk menuju kebahagiaan. mungkin.
eh mungkin bukan kebahagiaan bersamamu.
detik ini masih saja tanggal 27. cuaca dibalik jendela kamar saya pun makin cerah saja. para tetangga yang tetap semangat beraktifitas.
berakhirlah. saya takut banyak berharap di hari ini.

KESALAHAN?

ditengah keramaian. yah, cukup ramai bagi saya.
tepat 27 oktober 2009
terdengar: teriakan beberapa teman "eeaaaaaaaa.." "iihhhiiiiiiiiiii" "siapa? siapa?" "ciyeeeeeeehh"
saya: tersenyum, bingung, 'merasa', hmmm...jantung deg - deg - deg - deg
berlutut dan "mau kah kamu menjadi pacarku?"
suara dan tatapan sangat jelas dihadapan saya.
glek! otak dan hati berputar kebingungan
"siapkah kamu wahai hati?"
ia pun menjadi kekasih saya

'iya' waktu itu, mungkin suatu kesalahan besar.
kini...saya HARUS menjalaninya

saya benci matahari

membuka mata dan melihat matahari. saya benci matahariiiii....... terlebih matahari disini (Makassar) ulalaaa panasnya minta ampun sekali daaaaaann setiap melihat matahari di pagi hari, saya lagi lagi tersadar bahwa hari ini saya harus sendiri lagi tanpa Uya. terbangun dari mimpi buruk dan (harus) menghadapi kesendirian (buruk). setiap malam tiba berharap tidak ada mimpi buruk dan esok tidak ada kesendirian. Uya, apa kabar kamu di surgaNya? saya sendiri dan penuh 'pura-pura'. topeng, yah saya memakai topeng. menyembunyikan kesunyian hati saya. Uya, akankah kita melihat matahari bersama lagi? serta melihat bintang di tengah kegelapan malam bersama lagi?

beranjak dari masa lalu, menghadapi masa kini, tidak ingin tahu masa depan karena saya tahu bahwa tidak ada kata 'bersatu' untuk kita. baiklah.. kita tidak akan bisa melihat matahari lagi bersama-sama. matahari pun yang dulunya menerangi hari cerah kita, tidak dapat mempersatukan kita. 

? untuk bayangan

benarkah kamu ada?

benarkah kamu menjadi bayangan? setia dimanapun kaki beranjak?

benarkah kamu melihat segalanya?

benarkah?

apakah kamu melihat tetesan air mata?

apakah kamu melihat senyum tangis?

apakah kamu melihat kepura-puraan?

apakah kamu melihat kerinduan?

bayangan... akankah kamu merasakannya?

akankah kamu hanya ingin menjadi bayangan?

adakah kesempatan untuk melihatmu bayangan?

tahukah yang kamu lihat?

adalah ketulusan cinta